Senin, 27 Oktober 2008

KANGEN BAND, DICERCA TAPI DI NANTIKAN

Menjamurnya band di blantika musik tanah air menambah pilihan bagi penikmat musik tanah air. Berbanding lurus dengan semua itu pro kontrapun muncul ke permukaan.
Salah satu pendatang baru di dunia musik tanah air adalah Kangen Band. Begitu kita mendengar kata dua buah kata itu ( Kangen Band ) pastilah terbayang di benak kita sebuah Band dengan lirik lagu yang mendayu – dayu, lagu penuh sesak oleh nuansa cinta yang mengharu biru. Itulah si Kangen Band, sekelompok anak muda dari lampung yang mencari celah kosong untuk bisa berdiri diantara ratusan band di tanah air.

Dewi fortuna memang lagi mesra-mesranya ama mereka. Walaupun cacian, makian bahkan ancaman silih berganti seperti dentuman mortir di Afganistan tapi lagu-lagu mereka tetep laris manis bagai kacang goreng. Para penganut sinisme banyak berpendapat bahwa musik mereka mundur 15 tahun dimana masa kejayaan rambut singa tengah meraja lela, wajah kurang menjual, udik, katro (kata uncle TukuL) atau mungkin masih ada puluhan kata cacian yang belum keluar.

Tapi jika kita mau bersemedi, lalu berfikir untuk mencari tau, ada apa dengan si Kangen ini? Jawabannya mungkin karena Indonesia masih berdada dalam rumpun Melayu. Jadi telinga masyarakat kita sudah terbiasa mendengarkan nada nada minor, yang biasanya penuh isak tangis dan nestapa. Jadi begitu Si Kangen datang dengan membawa lagu bernuansa Melayu, telinga sebagian besar masyarakat kita mererima dengan gegap gembita.


Setelah mereka menelorkan album kedua, mereka masih mempunyai stock lagu ratusan yang tinggal record. Jadi untuk para Si Kangen Mania, jangan risau, mereka masih punya stock lagu untuk 20 tahun yang akan datang.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Kangen emang kontroversial. Mereka kratif, musiknya easy listening banget, tapi sayangnya overact, mungkin itu yang bikin mereka dicerca..hehehehe..

*Salam kenal dari pelanggan Insane Net*

Anonim mengatakan...

emang sih, kalo melihat perjalanan mereka kita semua akan merasa termehek-mehek banting tulang, kerja keras demi urusan perut.

Namun, bagaimanapun cerita mereka, saya ttp ndak bisa seneng, empati, apalagi ngefans, Tetep ndak seneng. Mo digimana2in, sekali ndak seneng tetep ndak seneng, hidup ndak seneng!!!